Contoh
Laporan Keuangan Bank DKI dan Analisanya
1. RASIO
PENGUKUR LIKUIDITAS
a. A. Cash ratio
CR (2010) = Alat likuid / Pinjaman
yang harus segera dibayar x 100%
22.646 / 164.311 x 100% = 13,78 %
CR (2011)
= Alat likuid / Pinjaman yang harus segera dibayar x 100%
30.400
/ 146.979 x 100% = 20,68 %
B.Reserve Requirement
Merupakan ketentuan bagi setiap bank umum untuk
menyisihkan sebagian dari dana pihak ketiga y yang berhasil dihimpunnya
dalam bentuk giro wajib minimum yang berupa rekening giro bank yang
bersangkutan pada Bank Indonesia.
Dana investasi (2010) = 310.846
Dana investasi (2011) = 411.707
C. Loan To Deposit
Ratio
Menyatakan
seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya. Rasio antara seluruh jml. Kredit yang diberikan bank dengan dana
yang diterima oleh bank. Semakin tinggi rasio tsb, maka makin rendah likuiditas
bank tsb.
LDR (2010) = Juml. Kredit yang
diberikan / (Total dana Pihak Ketiga + KLBI + Modal Inti) x 100%
(129.860-1.834+324.750)
/ (310.846+45.141+12.552)) x 100% = 122,85
LDR (2011) = Juml. Kredit yang diberikan / (Total dana Pihak Ketiga + KLBI + Modal Inti) x 100%
LDR (2011) = Juml. Kredit yang diberikan / (Total dana Pihak Ketiga + KLBI + Modal Inti) x 100%
(114.010-4.656+499.029)
/ (411.707+305.113+17.838)) x 100% = 82,81 %
D. Loan To Asset Ratio
Semakin
tinggi rasio ini maka tingkat likuiditasnya rendah karena jumlah asset yang
diperlukan untuk membiayai kreditnya makin besar.
LAR (2010)
= Juml. Kredit yang diberikan / Juml. Asset x 100%
452.776
/ 649.265 x 100% = 69 %
LAR (2011)
= Juml. Kredit yang diberikan / Juml. Asset x 100%
608.382 /
950.900 x 100% = 63,97 %
E. Net Call Money
Semakin
kecil rasio ini, maka likuiditas bank ini semakin baik karena bank dapat
menutup kewajiban antar bank dengan alat likuid yang dimilikinya.
NCM (2010)
= NCM / Aktiva lancar x 100%
1.716 / 33.906 x 100% = 5,06 %
NCM (2011)
= NCM / Aktiva lancar x 100%
3.355 / 94.560 x 100% = 3,54 %
·
2. ANALISIS RASIO PROFITABILITAS
A. return on
assets
Semakin besar ROA suatu
bank, maka makin besar tingkat keuntungan bank dan semakin baik pula posisi
bank dari segi penggunaan assets.
ROA (2010) = laba bersih
/ total asset x 100%
12.552 / 649.265 x
100% = 1,93 %
ROA (2011) = laba bersih
/ total asset x 100%
17.838 / 950.900 x
100% = 1,87 %
B. return on equity
Semakin besar rasio ini
maka makin besar kenaikan laba bersih bank yang bersangkutan, selanjutnya akan
menaikan harga saham bank dan semakin besar pula dividen yang diterima
investor.
ROE (2010) = laba bersih
/ modal sendiri x 100 %
12.552 / 45.141 x 100% =
27,80 %
ROE (2011) = laba bersih
/ modal sendiri x 100 %
17.838 / 305.113 x 100%
= 5,84 %
C. operational cost
ratio
Untuk mengukur tingkat
efisiensi dan kemampuan bank melakukan kegiatan operasinya.
OCR (2010) = biaya
operasional / pendapatan operasional x 100%
48.242 / 78.382 x 100% =
61,54 %
OCR (2011) = biaya
operasional / pendapatan operasional x 100%
28.294 / 62.935 x 100% =
44,95 %
D. net profit margin
ratio
Rasio yang menggambarkan
tingkat keuntungan yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang
diterima dari kegiatan operasionalnya.
NPM (2010) = laba bersih
/ pendapatan operasional x 100%
12.552 / 78.382 x 100% =
16,01 %
NPM (2011) = laba bersih
/ pendapatan operasional x 100%
17.838 / 62.935 X 100% =
28,34 %
3. ANALISIS RASIO SOLVABILITAS
A. capital adequacy
ratio
Untuk mengukur kecukupan
modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau
menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan.
CAR (2010) = modal bank
/ ATMR x 100%
ATMR = 649.265 x 75% =
468.948 (75% adalah ketentuan dari BI)
310.846
/ 468.948 x 100% = 66,28 %
CAR (2010) = modal bank
/ ATMR x 100%
ATMR = 950.900 x 75% =
713.175
411.707
/ 713.175 x 100% = 57,72 %
B. Debt to equity ratio
Untuk mengukur kemampuan
bank untuk menutup sebagian atau seluruh hutang-hutangnya dengan dana yang
berasal dari modal sendiri.
DTE (2010) = Juml.
hutang / Juml. modal sendiri x 100 %
1.716 / 45.141 x 100% =
3,80 %
DTE (2011) = Juml.
hutang / Juml. modal sendiri x 100 %
3.355 / 305.113 x 100% =
1,09 %
C. long term debt to
assets ratio
Untuk mengukur seberapa
jauh nilai seluruh aktiva bank dibiayai atau dananya diperoleh dari sumber
hutang jangka panjang.
LTDTA (2010) = hutang
jangka panjang / total asset x 100%
279.010 / 649.265 x 100%
= 42, 97 %
LTDTA (2011) = hutang
jangka panjang / total asset x 100%
212.887 / 950.900 x
100% = 22,38 %
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar