Minggu, 30 Maret 2014

KONSEP AKUNTANSI DARI PENGGABUNGAN USAHA DAN AKUNTANSI UNTUK INVESTASI DALAM SAHAM


-METODE AKUNTANSI YANG DIGUNAKAN DALAM PENGGABUNGAN USAHA-

1. POOLING OF INTEREST METHOD (METODE PENYATUAN KEPEMILIKAN)
Adalah Penyatuan dua perusahaan yang bergabung dan masuk lagi satu perusahaan baru yang ikut berpartisipasi dan hasil keuntungan dibagi sama rata.
Contoh :
NERACA SALDO PT BUNGA DAN PT MAWAR
PER 31 MARET 1997
Aktiva lain-lain                                   750.000.000                        290.000.000
Beban-beban                                       150.000.000                        60.000.000
Total Debet                                         900.000.000                        350.000.000
Modal saham @10.000                      500.000.000                        200.000.000
Laba Ditahan                                      200.000.000                        50.000.000
Pendapatan                                         200.000.000                        100.000.000
Total Kredit                                        900.000.000                        350.000.000

SOAL :
Apabila PT.Bunga bermaksud ingin menggabungkan diri dengan PT.Mawar dengan penerbitan 22.000 lembar saham biasa dengan nominal Rp 10.000,- untuk memperoleh aktiva tetap milik PT.Mawar dimana dalam hal ini identitas PT.Bunga tetap dan tidak akan ada perusahaan baru yang terbentuk, maka pencatatan yang dilakukan didalam pembukuan PT.Bunga adalah :

JAWAB :
Aktiva Lain-lain                  1.040.000.000 (750.000.000+290.000.000)
Beban-beban                       210.000.000 (150.000.000+60.000.000)
                Modal Saham                                     720.000.000 (500.000.000+(22.000*10.000))
                Laba Ditahan                                      230.000.000 (1.250.000.000-1.020.000.000)
                Pendapatan                                         300.000.000 (200.000.000+100.000.000)

2. PURCHASE METHODE (METODE PEMBELIAN)
Adalah penyatuan dua perusahaan yang bergabung dan masuk lagi satu perusahaan baru akan tetapi perusahaan tersebut tidak ikut berpartisipasi dan hasil keuntungannya pun tidak dibagi rata.
Contoh :
NERACA PT.DIA
PERIODE 31 MARET 1997
AKTIVA
Kas                                         50.000.000                          50.000.000
Piutang Bersih                      150.000.000                        140.000.000
Persediaan                            200.000.000                        250.000.000
Tanah                                      50.000.000                        100.000.000
Bangunan bersih                   300.000.000                        500.000.000
Peralatan bersih                    250.000.000                        350.000.000
Hak paten                                                                           50.000.000
Total Aktiva                        1.000.0000.000                  1.440.000.000
KEWAJIBAN
Hutang usaha                       60.000.000                           60.000.000
Wesel bayar                       150.000.000                         135.000.000
Kewajiban lain-lain             40.000.000                           45.000.000
Total kewajiban               250.000.000                          140.000.000
Aktiva Bersih                   750.000.000                      1.200.0000.000

SOAL :
PT. AKU membayar Rp 400.000.000 tinai dan menerbitkan 50.000 lembar saham biasa dengan nominal 10.000, nilai pasar Rp 20.000 persaham untuk memperoleh aktiva bersih PT.DIA. ayat jurnal untuk mencatat penggabungan usaha PT AKU adalah :

JAWAB :
Investasi pada PT. DIA                   1.400.000.000 (1.000.000.000+400.000.000)
                Kas                                                                         400.000.000 (1.400.000.000-900.000.000)
                Saham biasa                                                           500.000.000 (50.000*10.000)
                Tambahan modal disetor                                       500.000.000

Untuk mencatat penerbitan 50.000 lembar saham biasa nominal Rp 10.000 ditambah dengan kas Rp 400.000.000 dalam penggabungan usaha dengan metode pembelian adalah :
Kas                                                         50.000.000
Piutang bersih                                      140.000.000
Persediaan                                            250.000.000
Tanah                                                    100.000.000
Bangunan                                              500.000.000
Peralatan                                               350.000.000
Hakpaten                                                 50.000.000
Goodwill                                                             200.000.000 (1.040.000.000-1.200.000.000)
                Hutang usaha                                        60.000.000
                Wesel bayar                                        135.000.000
                Kewajiban lain-lain                              45.000.000
                Investasi pada PT. DIA                    1.400.000.000

-METODE PENILAIAN INVESTASI-
    Terdiri dari :
     1. Metode Biaya
2   2. Metode Ekuitas
     3. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan

SOAL-JAWAB: (CATATAN)
1. Sebutkan alasan perusahaan menggunakan metode kepemilikan?
Jawab:
a.       Agar terhindar dari biaya depresiasi
b.      Agar terhindar dari amortisasi goodwill
c.       Agar terhindar dari peningkatan fleksibilitas manajemen terkait deviden
 
      2. Jelaskan alasan mengapa pada metode biaya untumemperoleh laba tidak dibuat jurnal, sedangkan pada metode ekuitas dibuat jurnal?
Jawab:
Karena pada metode biaya kepemilikan tidak dinyatakan sebagai signifikan sedangkan pada metode ekuitas digunakan sebagai nilai pengurang investasi.

     3. Jelaskan akuntansi penggabungan usaha yang menggunakan satu jenis saham dan dua atau lebih saham?
Jawab :
Jika posisi kontrol terhadap perusahaan anak melalui pemilikan saham-sahamnya dan perusahaan anak memiliki lebih dari satu jenis saham, maka harus dibedakan besarnya bagian-bagian hak-hak pemegang saham menurut jenisnya masing-masing.
  
          4. Diantara metode biaya dan metode ekuitas, manakah dari kedua metode tersebut yang sering digunakan oleh perusahaan, jelaskan?
Jawab:
Metode ekuitas, karena memiliki pengaruh yang sigifikan untuk melaporkan investasi pada penggabungan usaha.

Senin, 24 Maret 2014

Review Jurnal 1 : PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI DAN MUTU LAPORAN KEUANGAN KOPERASI; STUDI EMPIRIS PADA KOPERASI KREDIT INDONESIA (bag.3)

Penulis : Fransiska Randa
Sumber : Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Masyarakat 
Volume : 4 No.2 
Tahun Terbit : Januari 2005

REVIEW 3 (DARI 3)


III. METODOLOGI

A.     Operasionalisasi Variabel

Ada 2 jenis variabel operasional penelitian yakni: variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penerapan standar akuntansi keuangan koperasi yang diukur dengan menggunakan skala 1 untuk responden yang menerapkan standar akuntansi keuangan koperasi dan 0 untuk responden yang tidak menetapkan atau tidak memahami standar akuntansi keuangan koperasi. Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah umur koperasi, pelaksanaan pengauditan, pendidikan, pengalaman, aset dan pelatihan.

 1.      Umur Koperasi
Umur koperasi (X1) diukur dengan pengelompokan 1-5 tahun skor 1, umur 6-10 tahun skor 2, 10-15 tahun skor 3 dan di atas 15 tahun skornya 4.

2.     Pelaksanaan Pengauditan
Pelaksanaan audit (X2) diukur dengan mengelompokkan dalam belum pernah diaudit, diaudit 1 kali, diaudit 2 kali, diaudit 3 kali, dan diaudit 4 kali.

3.     Pendidikan
Data pendidikan penyusun laporan keuangan koperasi (X3) diukur dengan strata pendidikan SLTA, D3, dan S1.

4.     Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja menyusun laporan keuangan (X4) diukur dengan mengelompokkan data berdasarkan lamanya bekerja sebagai penyusun laporan keuangan antara 0-5 tahun dan di atas 5 tahun.
5.     Aset
Aset koperasi (X5) diukur atas dasar besarnya aset yang dimiliki yang dikelompokkan atas 0-100juta, 100-500juta dan di atas 500juta.

6.     Pelatihan
Pelatihan (X6) diukur berdasarkan jumlah pelatihan yang pernah diikuti dengan pengukuran 1 kali, 2 kali, 3 kali, dan di atas 3 kali.

B.     Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah Koperasi Kredit Indonesia yang berdasarkan laporan Inkopdit berjumlah 1092 koperasi kredit primer dan 30 puskopdit dengan jumlah anggota sebanyak 349.337 orang anggota. Jumlah sampel adalah 60 kopdit primer yang diambil secara proporsional yakti setiap puskopdit 2 sampel dengan batasan sampel adalah yang memiliki aset diatas 300 juta

C.      Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan dan diedarkan kepada para responden untuk laporan keuangan yang berakhir tahun 2003.

D.     Instrumen Penelitian
1.      Kuesioner mengenai data koperasi untuk mendapatkan data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi mutu laporan keuangan.
2.      Kuesnioner tentang pelaksanaan standar akuntansi koperasi pada setiap periodik.

E.      Teknik Analisis
Untuk dapat menguji hipotesis penerapan standar akuntansi keuangan digunakan analisis deskriptif yaitu untuk menjelaskan karakteristik demografi responden dan penerapan standar akuntansi pada masing-masing item standar dan regresi berganda untuk menguji pengaruh umur koperasi, pelaksanaan pengauditan, pendidikan, pengalaman, aset dan pelatihan terhadap mutu laporan keuangan koperasi dengan menggunakan SPSS. Adapun persamaan regresi adalah:
Y= B0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e.
Di mana:
Y =  penerapan standar akuntansi keuangan
X1 = umur koperasi
X2 = pelaksanaan pengauditan
X3 = pendidikan
X4 = pengalaman kerja
X5 = aset
X6 = pelatihan
B0 = konstanta
B1,b2,b3,b4,b5,b6 =  koefisien regresi
E = error 


Simpulan
Penerapan standar akuntansi koperasi kredit Indonesia rata-rata hanya 53% sehingga dapat dikategorikan belum sepenuhnya menerapkan standar akuntansi keuangan. Variabel umur koperasi, pelaksanaan pengauditan, pendidikan, pengalaman, aset dan pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap penerapan standar akuntansi koperasi pada koperasi kredit. Hal itu mungkin disebabkan oleh pendidikan parah penyusun laporan keuangan koperasi kredit yang sebagian besar berpendidikan SLTA, standar akuntansi koperasi kurang disosialisasi dan pelaksanaan audit adalah audit internal yang dilakukan oleh BK3D dan INKOPDIT yang kurang memahami tentang SAK koperasi.


Daftar Pustaka

Davis, Ralph Currier, industrial Organizaton and Managenet, New York : Harper & Brother
Publisher, 1957.
Gibson, James L., John M. Ivanicevich and James James H. Donnely, Jr., Organization
Behavior-Structure-Processes,Texas: Business Publication Inc., 1988.
Mulyadi, Pemeriksaan Akuntan BPFE-UGM, Yogyakarta, 1998.
IAI, StandAR Akuntansi Indonesia, Salemba Empat, Jakarta, 1999.
H. Woeryanto, Koperasi Kredit Untuk Anda, Yayasan Bekatiga Indonesia, edisi I Jakarta,
2003.

Moh, Nazir.,Ph.D., Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1998.

Review Jurnal 1 : PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI DAN MUTU LAPORAN KEUANGAN KOPERASI; STUDI EMPIRIS PADA KOPERASI KREDIT INDONESIA (bag.2)

Penulis : Fransiska Randa
Sumber : Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Masyarakat 
Volume : 4 No.2 
Tahun : Januari 2005

REVIEW 2 (DARI 3)


B.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu Laporan Keuangan



1. Umur Perusahaan
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perusahaan diharapkan selalu mengalami perubahan dan perkembangan dari waktu ke waktu, baik dalam operasinya, organisasinya, maupun kematangan berpikir para manager dan karyawannnya.



2. Frekuensi Pengauditan
Secara umum pemeriksaan akuntan adalah proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kejadian ekonomi



3. Pendidikan
Pendidikan selalu menimbulkan perubahan perilaku yang bersifat positif, yaitu dengan adanya pendidikan maka seseorang akan mampu menggunakan kemampuannya secara efektif dalam memecahkan masalah (Davis, 1957).



4. Pengalaman
Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki pengalaman akan lebih mudah melaksanakan tugas-tugas dalam perusahaan karena sudah terbiasa melakukannya dan akan menambah wawasan karena dapat belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya.



5. Aset
Aset pada dasarnya adalah aset yang dimiliki koperasi. Aset koperasi meliputi aset lancar, dan aset tetap dan aset lainnya.


DAFTAR PUSTAKA


Davis, Ralph Currier, industrial Organizaton and Managenet, New York : Harper & Brother Publisher, 1957.
Gibson, James L., John M. Ivanicevich and James James H. Donnely, Jr., Organization :Behavior-Structure-Processes,Texas: Business Publication Inc., 1988.
Mulyadi, Pemeriksaan Akuntan BPFE-UGM, Yogyakarta, 1998.
IAI, StandAR Akuntansi Indonesia, Salemba Empat, Jakarta, 1999.
H. Woeryanto, Koperasi Kredit Untuk Anda, Yayasan Bekatiga Indonesia, edisi I Jakarta, 2003.
Moh, Nazir.,Ph.D., Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1998.

Sabtu, 15 Maret 2014

Review Jurnal 1 : PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI DAN MUTU LAPORAN KEUANGAN KOPERASI; STUDI EMPIRIS PADA KOPERASI KREDIT INDONESIA (bag.1)

Penulis            : Fransiska Randa
Sumber           : Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Masyarakat 
Volume           : 4, No.2 
Tahun Terbit : Januari 2005


REVIEW 1 (DARI 3)

I. PENDAHULUAN

     Laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban pengurus atau pengelola koperasi kredit kepada anggota, para kreditur seperti Puskopdit, Inkopdit dan pemerintah tentang perkembangan dan kondisi keuangan koperasi kredit harus disusun secara berkala. Laporan keuangan yang dibuat oleh pengurus atau pengelola koperasi kredit. untuk menghasilkan angka laporan sesuai dengan persepsi mereka.
Induk Koperasi Kredit Indonesia telah menyusun sistem akuntansi koperasi kredit (SAKK) dan telah diperkenalkan kepada seluruh koperasi kredit di Indonesia. Berdasarkan SAKK tersebut telah memenuhi Standar Akuntansi Koperasi No. 27 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Dalam SAK No. 27 telah diatur tentang standar laporan keuangan koperasi, penyajian pendapatan, beban, aktiva, kewajiban dan kekayaan bersih.

Faktor-faktor tersebut adalah umur koperasi, frekuensi pengauditan oleh Puskopdit/Inkopdit/koperasi jasa audit (KJA), pendidikan penyusunan laporan keuangan, pengalaman penyusunan laporan keuangan serta aset koperasi kredit.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Standar Akuntansi Keuangan Koperasi

    Dalam standar akuntansi koperasi dinyatakan bahwa koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan usaha bersama berdasarkan azaz kekeluargaan. Karakteristik pelaporan keuangan koperasi menyatakan bahwa kepentingan utama pemakai terhadap laporan keuangan koperasi adalah sebagai berikut:
a.  Menilai pertanggungjawaban pengurus
b.  Menilai prestasi pengurus
c.  Menilai manfaat yang diberikan korelasi terhadap anggotanya
d. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jumlah sumber daya, karya, dan jasa yang akan diberikan kepada koperasi.

   Tujuan laporan koperasi adalah mengetahui manfaat yang diperoleh anggota, mengetahui prestasi keuangan koperasi selama satu periode dengan sisa hasil usaha. Manfaat keanggotaann koperasi dapat diukur dengan mengetahui sumber daya ekonomis yang dimiliki koperasi, kewajiban dan kekayaan bersih serta adanya pemisahan antara anggota dan bukan anggota dan mengetahui informasi penting lainnya yang mungkin sedang mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas koperasi.

1. Standar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan koperasi meliputi: neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan, serta laporan perubahan kekayaan bersih sebagai laporan keuangan tambahan.

2. Standar Akuntasi Pendapatan dan Beban
Pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk atau menyerahkan jasa kepada anggota dilaporkan secara terpisah pada perhitungan hasil usaha sebagai penjualan kepada anggota atau pendapatan dari anggota.

3. Standar Akuntansi Aktiva Koperasi
Standar akuntansi keuangan koperasi tentang aktiva meliputi:
a. Standar akuntansi kas dan Bank
Kas dan Bank milik koperasi yang wewenang penggunaannya dibatasi disajikan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai aktiva lancar atau aktiva jangka panjang tergantung pada jangka waktu pembatasannya.
b. Standar akuntansi piutang
Piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit atau penyerahan jasa kepada anggota disajikan di neraca secara terpisah sebagai piutang dari anggota.
c. Standar Akuntansi Persediaan
Persediaan komoditi dinilai sebesar jumlah kewajiban pihak ketiga ditambah dengan dana-dana yang harus dibayar menurut ketentuan pemerintah maupun gerakan koperasi.
 Standar akuntansi investasi
Investasi yang pencairannya tidak dibatasi disajikan sebagai aktiva lancar dalam kelompok investasi jangka pendek, walaupun investasi tersebut tidak dapat diperjualbelikan.
d. Standar Akuntansi aktiva tetap
Aktiva tetap dari pemerintah yang dikelola atas dasar revolving fun dicatat sebesar harga perolehan dengan mengkredit perkiraan donasi.

4. Standar Akuntansi Kewajiban
Kewajiban yang timbul dari transaksi dengan anggota disajikan secara terpisah sebagai hutang kepada anggota.

5.Standar Akuntansi Kekayaan Bersih Koperasi
Kekayaan bersih koperasi terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, donasi, cadangan koperasi, dan sisa hasil usaha yang belum dibagi.


DAFTAR PUSTAKA

Davis, Ralph Currier, industrial Organizaton and Managenet, New York : Harper & Brother Publisher, 1957.
Gibson, James L., John M. Ivanicevich and James James H. Donnely, Jr., Organization :Behavior-Structure-Processes,Texas: Business Publication Inc., 1988.
Mulyadi, Pemeriksaan Akuntan BPFE-UGM, Yogyakarta, 1998.
IAI, StandAR Akuntansi Indonesia, Salemba Empat, Jakarta, 1999.
H. Woeryanto, Koperasi Kredit Untuk Anda, Yayasan Bekatiga Indonesia, edisi I Jakarta, 2003.

Moh, Nazir.,Ph.D., Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1998.

Rabu, 12 Maret 2014

Pengertian Laporan Keuangan

Makalah ini akan membahas tentang analisis Laporan Keuangan dan hubungannya dengan ekonomi Indonesia.Tapi,sebelumnya kita harus tahu dulu definisi laporan keuangan.
LAPORAN KEUANGAN
Adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan bagi pemakai laporan keuangan.Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga analisis manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-prospek perusahaan di masa yang akan datang.
BAGIAN-BAGIAN LAPORAN KEUANGAN:
1. Neraca (Balance Sheet), menyajikan aktiva pada sisi sebelah kiri,yang merupakan alokasi dari dana,kewajiban dan ekuitas pada sebelah kanan yang merupakan sumber dana perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement), Laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi,biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun.
3. Laporan Laba Ditahan (Statement of Shareholders Equity),menyajikan perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas untuk mengidentifikasi alasa perubahan klaim pemegang ekuitas atas aktivanya.
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow), Tujuan dari pembuatan laporan arus kas ini adalah Memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu. Memberikan informasi mengenai efek kas dari tiga kategori aktivitas yaitu aktivitas investasi,aktivitas pendanaan,aktivitas operasi.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
1. Untuk menyediakan informasi yang menyangkut kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2. Menunjukkan apa yang dilakukan manajemen(stewardship),atau pertanggungjawaban manajemen atas sumberdaya yang dipercayakan kepadanya.
PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN TUJUAN PENGGUNAANNYA
1. Investor : penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
2. Karyawan : karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk~ menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan kesempatan kerja.
3. Pemberi pinjaman : pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. Pemasok dan kreditor usaha lainnya : pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang kewajibannya akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usah berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utam rnereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
4. Pelanggan : para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung pada perusahaan.
5. Pemerintah : pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik pendapatan nasional dan statisti lainnya
6. Masyarakat : perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai cara. Misalnya: perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya.
MACAM-MACAM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
1. Analisis Time Series dan Cross Sectional
Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk beberapa periode. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang pada perusahaan yang sama. Analisis trend dapat melihat apakah prestasi perusahaan itu meningkat atau menurun selama periode tertentu, mengestimasi kemungkinan terjadi peningkatan atau penurunan pada kondisi keuangan tertentu
Analisis Cross Sectional, dengan analisis ini analis membandingkan rasio-rasio perusahaan (company ratio) dengan rata-rata rasio perusahaan sejenis atau industri (rasio rata-rata/rasio standard) untuk waktu yang sama.
2. Analisis Commond Size dan Analisis Index
Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan elemen-elemen laporan keuangan dengan command base-nya. Laporan keuangan neraca pada sisi aktiva didasarkan pada total aktiva sehingga total aktiva sama dengan 100%. Elemen-elemen lain dari aktiva dibandingkan dengan total aktiva. Elemen-elemen kewajiban dan modal sendiri didasarkan pada total kewajiban dan modal sendiri. Laporan laba rugi commond base-nya penjualan, elemen-elemen laporan laba rugi dibandingkan dengan penjualan.
Analisis Index, memilih tahun dasar sebagai commond base-nya elemen-elemen laporan keuangan pada periode lain dibandingkan dengan elemen-elemen laporan keuangan yang sama dengan tahun dasar tersebut.

Referensi: 

http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/06/makalah-analisis-laporan-keuangan.html


Cara Sederhana Mengelola Keuangan

Masalah keuangan adalah hal yang umum dialami, Benarkah masalahnya terletak dari besar-kecilnya pendapatan keluarga?

“Seringkali masalahnya bukan terletak pada penghasilan yang kurang, tapi kebiasaan yang salah dalam mengelola uang,” ungkap Ligwina Hananto, ahli perencanan keuangan dalam sebuah acara beberapa waktu lalu. 

Ligwina memberikan beberapa kunci untuk mengelola keuangan secara sederhana:
1.    Pahami portfolio keuangan Anda. Jangan sampai Anda tak tahu isi tabungan, jumlah tagihan listrik, telepon, servis mobil, belanja, biaya periksa dokter dan lainnya. Anda harus tahu berapa hutang kartu kredit, pinjaman bank atau cicilan rumah dan mobil.
2.    Susun rencana keuangan atau anggaran. Rencana keuangan yang realistis membantu Anda bersikap obyektif soal pengeluaran yang berlebihan. Tak perlu terlalu ideal, sehingga lupa kebutuhan diri sendiri. Tak ada salahnya memasukkan kebutuhan pergi ke salon, spa. Yang penting, anggarkan jumlah yang realistis dan Anda pun harus patuh dengan anggaran tersebut.
3.    Pikirkan lebih seksama pengertian antara “butuh” dan “ingin”. Tak jarang kita membelanjakan uang untuk hal yang tak terlalu penting atau hanya didorong keinginan, bukan kebutuhan. Buatlah daftar berupa tabel yang terdiri dari kolom untuk item belanja, kebutuhan dan keinginan. Setelah mengisi kolom item belanja, isilah kolom “kebutuhan” dan “keinginan” dengan tanda cek (V). Dari sini pertimbangkan dengan lebih matang, benda atau hal yang perlu Anda beli/penuhi atau tidak. 
4.    Hindari hutang. Godaan untuk hidup konsumtif semakin besar. Tapi bukan berarti dengan mudah Anda membeli berbagai benda secara kredit. Tumbuhkan kebiasaan keuangan yang sehat dimulai dari yang sederhana, seperti tak memiliki hutang konsumtif. 
5.  Meminimalkan belanja konsumtif. Bertemu teman lama untuk bertukar pikiran di kafe terkadang memang perlu, tapi tak berarti Anda harus melakukannya di setiap Jumat sore. Anda bisa gunakan pengeluaran ini untuk menabung atau memenuhi kebutuhan lain. 
6.    Tetapkan tujuan atau cita-cita finansial. Susun target keuangan yang ingin Anda raih secara berkala, bersama pasangan. Tetapkan tujuan spesifik, realistis, terukur dan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan ini membantu Anda lebih fokus merancang keuangan. Misalnya, bercita-cita punya dana pendidikan prasekolah berstandar internasional dan sebagainya.
7.    Menabung, menabung, menabung. Ubah kebiasaan dan pola pikir. Segera setelah menerima gaji, sisihkan untuk tabungan dalam jumlah yang telah Anda rencanakan sesuai tujuan atau cita-cita finansial Anda. Sebaiknya, Anda memiliki rekening terpisah untuk tabungan dan kebutuhan sehari-hari.
8.    Berinvestasilah! Tentu Anda tak akan puas dengan hanya menunggu tabungan membumbung. Padahal cita-cita Anda “selangit”. Inilah saat yang tepat untuk juga memikirkan investasi. Kini bentuknya macam-macam. Takut akan risiko investasi?! Tak perlu khawatir, Anda hanya perlu belajar pada ahlinya. Konsultasikan keuangan Anda dengan ahli keuangan yang handal.

Referensi : 

http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Keluarga/keuangan/cara.sederhana.mengelola.keuangan.keluarga/001/004/7/1