-METODE
AKUNTANSI YANG DIGUNAKAN DALAM PENGGABUNGAN USAHA-
1. POOLING OF INTEREST METHOD (METODE PENYATUAN KEPEMILIKAN)
Adalah Penyatuan dua perusahaan yang bergabung dan masuk
lagi satu perusahaan baru yang ikut
berpartisipasi dan hasil keuntungan dibagi sama rata.
Contoh :
NERACA SALDO PT BUNGA
DAN PT MAWAR
PER 31 MARET 1997
Aktiva lain-lain 750.000.000 290.000.000
Beban-beban 150.000.000 60.000.000
Total Debet 900.000.000 350.000.000
Modal saham @10.000 500.000.000 200.000.000
Laba Ditahan 200.000.000 50.000.000
Pendapatan 200.000.000 100.000.000
Total Kredit 900.000.000 350.000.000
SOAL :
Apabila PT.Bunga bermaksud ingin
menggabungkan diri dengan PT.Mawar dengan penerbitan 22.000 lembar saham biasa
dengan nominal Rp 10.000,- untuk memperoleh aktiva tetap milik PT.Mawar dimana
dalam hal ini identitas PT.Bunga tetap dan tidak akan ada perusahaan baru yang
terbentuk, maka pencatatan yang dilakukan didalam pembukuan PT.Bunga adalah :
JAWAB :
Aktiva Lain-lain 1.040.000.000
(750.000.000+290.000.000)
Beban-beban 210.000.000 (150.000.000+60.000.000)
Modal
Saham 720.000.000
(500.000.000+(22.000*10.000))
Laba
Ditahan 230.000.000
(1.250.000.000-1.020.000.000)
Pendapatan 300.000.000
(200.000.000+100.000.000)
2. PURCHASE METHODE (METODE PEMBELIAN)
Adalah penyatuan dua perusahaan yang bergabung dan masuk
lagi satu perusahaan baru akan tetapi perusahaan tersebut tidak ikut berpartisipasi dan hasil keuntungannya pun tidak dibagi
rata.
Contoh :
NERACA PT.DIA
PERIODE 31 MARET 1997
AKTIVA
Kas 50.000.000 50.000.000
Piutang Bersih 150.000.000 140.000.000
Persediaan 200.000.000 250.000.000
Tanah 50.000.000 100.000.000
Bangunan bersih 300.000.000 500.000.000
Peralatan bersih 250.000.000 350.000.000
Hak paten 50.000.000
Total Aktiva 1.000.0000.000 1.440.000.000
KEWAJIBAN
Hutang usaha 60.000.000 60.000.000
Wesel bayar 150.000.000 135.000.000
Kewajiban lain-lain 40.000.000 45.000.000
Total kewajiban 250.000.000 140.000.000
Aktiva Bersih 750.000.000 1.200.0000.000
SOAL :
PT. AKU membayar Rp 400.000.000
tinai dan menerbitkan 50.000 lembar saham biasa dengan nominal 10.000, nilai
pasar Rp 20.000 persaham untuk memperoleh aktiva bersih PT.DIA. ayat jurnal
untuk mencatat penggabungan usaha PT AKU adalah :
JAWAB :
Investasi pada
PT. DIA 1.400.000.000
(1.000.000.000+400.000.000)
Kas 400.000.000
(1.400.000.000-900.000.000)
Saham biasa 500.000.000
(50.000*10.000)
Tambahan modal disetor 500.000.000
Untuk mencatat
penerbitan 50.000 lembar saham biasa nominal Rp 10.000 ditambah dengan kas Rp
400.000.000 dalam penggabungan usaha dengan metode pembelian adalah :
Kas 50.000.000
Piutang bersih 140.000.000
Persediaan 250.000.000
Tanah 100.000.000
Bangunan 500.000.000
Peralatan 350.000.000
Hakpaten 50.000.000
Goodwill 200.000.000
(1.040.000.000-1.200.000.000)
Hutang usaha 60.000.000
Wesel bayar 135.000.000
Kewajiban lain-lain 45.000.000
Investasi pada PT. DIA 1.400.000.000
-METODE PENILAIAN INVESTASI-
Terdiri dari :
1. Metode Biaya
2 2. Metode Ekuitas
3. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan
SOAL-JAWAB: (CATATAN)
1. Sebutkan alasan perusahaan menggunakan metode
kepemilikan?
Jawab:
a.
Agar terhindar dari biaya depresiasi
b.
Agar terhindar dari amortisasi goodwill
c.
Agar terhindar dari peningkatan fleksibilitas
manajemen terkait deviden
2. Jelaskan alasan mengapa pada metode biaya
untumemperoleh laba tidak dibuat jurnal, sedangkan pada metode ekuitas dibuat
jurnal?
Jawab:
Karena pada metode biaya kepemilikan tidak
dinyatakan sebagai signifikan sedangkan pada metode ekuitas digunakan sebagai
nilai pengurang investasi.
3. Jelaskan akuntansi penggabungan usaha yang
menggunakan satu jenis saham dan dua atau lebih saham?
Jawab :
Jika posisi kontrol terhadap perusahaan
anak melalui pemilikan saham-sahamnya dan perusahaan anak memiliki lebih dari
satu jenis saham, maka harus dibedakan besarnya bagian-bagian hak-hak pemegang
saham menurut jenisnya masing-masing.
4. Diantara metode biaya dan metode ekuitas,
manakah dari kedua metode tersebut yang sering digunakan oleh perusahaan,
jelaskan?
Jawab:
Metode ekuitas, karena memiliki pengaruh yang
sigifikan untuk melaporkan investasi pada penggabungan usaha.